Penyebab Insomnia dan Cara Pengobatannya
- Secara medis faktor penyebab insomnia cukup beragam mulai dari gaya hidup, ruang tidur kurang nyaman, masalah psikologis, kesehatan fisik bahkan efek samping obat-obatan kimia. Terlepas apapun penyebabnya kondisi tersebut berpontensi memicu memburuknya kesehatan fisik dan psikologis jika tidak segera ditangani.
Gejala Insomnia
Seperti halnya penyebab insomnia, gejala penyakit susah tidur ini juga beragam. Ada yang berbaring lama tapi tidak segera tidur, ada juga yang tidur tapi beberapa kali terbangun atau tidur kemudian terbangun pada dini hari dan tidak bisa tidur lagi.
Biarpun terlihat sepele namun efek buruk insomnia cukup serius. Penderita insomnia biasanya sulit berkonsentrasi, mudah lelah dan sulit beraktifitas karena kondisi yang tidak segar. Selain menimbulkan rasa lelah di siang hari, insomnia sangat mempengaruhi mood atau suasana hati sehingga menyebabkan penderita mengalami stress, mudah tersinggung dan marah.
Jika penderita berkonsultasi ke dokter biasanya dokter akan mendiagnosis dengan terlebih dulu menanyakan penyebab insomnia pada penderita. Penyebab yang dimaksud bisa menyangkut rutinitas tidur, porsi olahraga, obat-obatan yang dikonsumsi, riwayat kesehatan, atau gaya hidup (misalnya kebiasaan minum kopi atau minum-minuman beralkohol).
Selanjutnya dokter meminta penderita membuat agenda tidur minimal 2 minggu. Ini dilakukan supaya dokter lebih memahami pola tidur sekaligus melihat sejauhmana tingkat keparahan insomnia. Catatan yang harus dimasukkan dalam buku harian tidur mencakup jam berapa berangkat tidur, waktu yang dibutuhkan untuk tidur mulai dari berbaring hingga terlelap, berapa kali terbangun, dan jam berapa biasanya terbangun.
Pengobatan Insomnia
Jika penyebab insomnia adalah kebiasaan atau gaya hidup tidak sehat maka dokter akan menyarankan untuk memperbaiki pola hidup penderita. Misalnya tidak boleh melewati jam berangkat tidur yang sudah ditentukan. Jika insomnia disebabkan gangguan kesehatan atau gangguan psikologis (kecemasan) maka terlebih dulu masalah kecemasan tersebut yang akan ditangani oleh dokter.
Untuk kasus-kasus tertentu dokter akan merekomendasikan pada penderita untuk ikut terapi perilaku kognitif. Dengan menjalani terapi tersebut diharapkan penderita bisa mengubah perilaku dan pola pikir yang biasanya mempengaruhi kualitas tidur mereka. Dokter juga meresepkan obat tidur dosis ringan yang harus dikonsumsi untuk sementara. Selebihnya tetap harus dicari solusi dan akar penyebab insomnia agar penyakit susah tidur ini bisa diatasi sepenuhnya.