Apa itu Desalinasi ?



























Desalinasi
berfungsi untuk mengolah air laut menjadi air tawar dengan cara kandungan garam
(kation dan anion) yang terdapat dalam air laut dengan air laut kemudian
mengkondensasikan uap air yang telah bebas garam.  Proses Desalinasi menggunakan steam tekanan
sedang-rendah (MLP) = 8,5 kg/CM2G untuk memanasi air laut dan
membuat vakum dengan menggunakan steam ejector dan ejector condenser. Unit
Desalinasi juga berfungsi untuk menurunkan konduktivitas, sekitar 10%-15%.
Pabrik Kaltim 1-A terdiri dari 2 unit Desalinasi yang memproduksi 1680 ton/hari.
Air desalinasi ini diumpankan ke unit demineralisasi untuk diolah sehingga
dapat dipakai sebagai Boiler Feed Water (BFW). Proses air laut ini dilakukan
dengan prinsip evaporasi, dimana air laut diuapkan. 







Sehingga
garam-garamnya tertinggal, kemudian uapnya dikondensasi. Dengan demikian
didapatkan air yang bebas garam. Hasil atau produk keluaran dari unit ini
disebut Distilat


Peralatan
utama yang digunakan di Unit Desalinasi adalah:





1.
Ruang Evaporator


Berfungsi sebagai tempat terjadinya
pemanasan awal, penguapan air laut danpengkondensasian uapyangterbentuk.





2.  Main Ejector


Berfungsi
membuat vakum dan menambah produk distilat setelah steam yangdigunakan untuk
driving mengalami kondensasi.





3.  Ejector Condenser


Berfungsi
untuk membantu membuat vakum yang lebih tinggi dan mengkondensasi
steamsertamembuang gas-gas
uncondensible.





4.  Brine BlowDown  Pump


Untuk memompakan air laut sisa yang tidak
teruapkan menjadi distilat.





5. Distil & Pump


Sebagai
Pompa distilat yang digunakan untuk mengalirkan air tawar hasil desalinasi ke
tangki penampung





6.  ScaleInhibitor


Berfungsi
mencegah terbentuknya
  scale (kerak)
ditube evaporatoryang di injection keseawater inlet.





Desalinasi ini menggunakan Multi effect, horizontal tube, sprayfilm
evaporation dan thermal vapour compression dari steam jet ejector, proses
Desalinasi terjadi di Multi Stage Evaporator menggunakan tekanan vakum. Air
laut yang masuk kedalam multi stage evaporator berfungsi mengambil panas dari
uap yang terbentuk sehingga uap tersebut terkondensasi menjadi air tawar. Air
desalinasi yang dihasilkan mempunyai konduktivitas sekitar 9-10
us/cm2.





Air laut pada temperature ±30°C dengan flow sebesar 737000 Kg/jam
masuk ke kondensor (R2 dan Rl). Dalam kondensor R2 dan Rl, air laut mengalami
pemanasan awal hingga
mencapai
temperatur 44,5°C, kemudian air laut mengalir ke ejectorkondensor
(Z-2201 A E2) untuk menyerap panas dari
steam/gas exhaust ejector kondenser.





Air laut selanjutnya diinjeksikan dengan sclae inhibitor dan
didistribusikan ketiga evaporator, kemudian air laut dispraykan kemasing-masing
ruang melalui dinding-dinding tube evaporator. Air laut mengalami pertukaran
panas exhaust sehingga air laut mengalami kenaikan temperature, steam steam
exhaust ejector mengalami perubahan fasa dari fasa uap ke fasa cair.





Dengan
adanya penurunan tekanan diruang evaporator maka kenaikan air laut akan
mencapai titik didihnya, sehingga air laut mengalami penguapan dimana uap
tersebut sudah bebas dari garam. Steam exhaust ejector yang terkondensasi
menjadi produk air distiliat bergabung dengan kondensasi uap air laut. Uap air
laut masuk ke ruang eveparotaor kedua untuk melakukan pertukaran panas spray
air laut. Uap air selanjutnya mengalami 





kondensasi dan bergabung dengan menjadi air produksi
distilat. Begitu proses selanjutnya terhadap ruang ketiga. Air produk distilat
selanjutnya dialirkan melalui pompa distilat (P-2201A/B.P2) ke T-2201
(distilate water tank).





Semakin lama performance unit desalinasi akan menurun. Penurunan ini karena
menumpuknya kerak pada tube sehingga perpindahan panas menjadi terganggu dan
juga menurunnya produksi air distilat dengan steam ejector tetap. Untuk
menghilangkan kerak yang menempel pada permukaan tube-tube evaporator, dapat
dilakukan dengan cara pembersihan dengan sirkulasi larutan asam. Pada saat acid
cleaning unit dimatikan terlebih dahulu. Prosedur accid cleaning dengan asam
sulfat, dengan cara mensirkulasikan asam ke tube evaporator maupun tube brine
heater bila t
idak ada yang terlarut lagi, maka acid cleaning sudah dapat dihentikan






Share this

Related Posts

close