Prosedur Pengolahan Limbah Kertas menjadi Bioetanol












Isi Artikel ini berasal dari file penelitian admin Limbah Kertas Menjadi Bioetanol , admin mau berbagi kepada para pembaca yang memerlukan untuk penelitiannya kelak. admin baik kan :v 






Prosedur Penelitian


Terdiri dari Prosedur preparasi
Bahan Baku dan Prosedur Utama 







1. Prosedur preparasi
Bahan Baku



Pembuatan Larutan H2SO4
11% (v/v)




Pembuatannya yaitu
dengan memipet larutan H2SO4 97% (v/v) sebanyak 154,64 ml
kedalam labu ukur 1000 ml, dan menambahkan aquadest hingga mencapai tanda
batas. Untuk membuktikkan konsentrasi H2SO4 sesuai dengan
yang diinginkan maka dilakukan standarisasi larutan induk dengan menggunakan
NaOH 0.1 N. Kemudian melakukan pengenceran dari larutan induk menjadi
konsentrasi (% v/v) yaitu 1 : 11


Standarisasi NaOH dan H2SO4





Standarisasi larutan NaOH 0.1 N menggunakan Larutan
Asam Oksalat 0.1 N  Larutan NaOH 0.1 N
yang digunakan untuk standarisasi larutanH2SO4 11% (v/v)
sebelum digunakan juga harus di standarisasi terlebih dahulu menggunakan
larutan asam oksalat 0.1 N karena asam oksalat merupakan larutan elementer,
dimana larutan NaOH 0.1 N dipipet sebanyak 10 ml kedalam Erlenmeyer 250 ml dan
menambahkan indicator PP sebanyak 3 tetes kemudian melakukan titrasi
menggunakan Larutan asam oksalat 0.1 N hingga terjadi perubahan warna merah
muda menjadi putih bening dan melakukan standarisasi secara duplo


Standarisasi Larutan H2SO4
11% (v/v) menggunakan larutan NaOH 0.1 N yang telah distandarisasi







Larutan H2SO4 11% (v/v) yang
akan distandarisasi dipipet sebanyak 5 ml kedalam Erlenmeyer 250 ml setelah itu
menambahkan indicator pp sebanyak 3 tetes dan melakukan titrasi larutan H2SO4
11% (v/v) dengan menggunakan larutan NaOH 0.1 N, sehingga terjadi perubahan
warna dari putih bening menjadi merah muda dan melakukan standarisasi secara
duplo.





2. Prosedur Utama





1. Tahap Pretreatment





Dimana tahap ini kertas
yang digunakan diblender terlebih dahulu hingga halus, kemudian menimbang
kertas tersebut sebanyak 10 gram ke dalam gelas kimia 1000 ml. Kertas yang
berada didalam gelas kimia 1000 ml ditambahkan larutan H2SO4
5 % (v/v) sebanyak 200 ml dan didiamkan dengan variasi waktu 4 hari, 5 hari , 7
hari, 8 hari. Setelah itu melakukan pengadukan selama 4 jam pada suhu ruang


2.  Tahap hidrolisis dengan asam





Setelah tahap pretreatment selesai
kemudian melakukan tahap hidrolisis dimana pada tahap ini bubur kertas yang
telah terbentuk di salah satu gelas kimia 1000 ml yang berisi sampel
ditambahkan larutan
H2SO4 11 % (v/v) sebanyak 50 ml dan melakukan pengadukan
dan pemanasan secara bersamaan pada suhu 100
OC selama 1 jam hingga
diperoleh bubur kertas yang menyerupai gelatin setelah pengadukan dan pemanasan
selesai bubur kertas didinginkan



3. Tahap Fermentasi




Pada tahap fermentasi
terlebih dahulu bubur kertas yang terbentuk dinetralkan menggunakan larutan
NaOH 10% hingga mencapai ph 4 pada tiap-tiap gelas kimia 100 ml, kemudian
menambahkan ragi tape sebanyak 4 gram dan melakukan pengadukan selama 10 menit
pada kondisi anaerob dengan suhu ruang. Campuran bubur kertas yang telah
ditambahkan ragi kemudian ditaruh di fermentor sesuai variasi waktu diruang
yang gelap.





Dan melakukannya dengan
ragi 1 gram ke dalam tiap gelas kimia 1000 ml yang berisi sampel yang telah
mengalami proses pretreathment dan hidrolisis. Kemudian setelah proses sesuai
variasi waktu 4 hari, 5 hari, 7 hari , 8 hari dilakukan proses destilasi batch
untuk tiap-tiap sampel agar mendapatkan etanol yang lebih murni, dengan menjaga
suhu operasi pada 78O C – 99O C.




Share this

Related Posts

close