Amonia,
NH3, adalah gas beracun , tidak bewarna dengan bau yang
khas. Walaupun gas ini digunakan dalam banyak kasus sebagai larutan amonia
dalam air, yakni dengan dilarutkan dalam air, amonia cair juga digunakan
sebagai pelarut non-air untuk reaksi khusus. Sejak dikembangkannya proses
Harber-Bosch untuk sintesis amonia di tahun 1913, amonia ini telah menjadi senyawa
yang paling penting dalam industri kimia dan digunakan sebagai bahan baku
banyak senyawa yang mengandung nitrogen. Amonia juga digunakan sebagai
refrigeran (di Kulkas), selain itu dalam pembuatan polimer dan bahan
letupan.
Gas yang tidak bewarna ini bau yang menyengat dapat dengan
mudah dicairkan. Bahkan bentuk cair senyawa ini digunakan sebagai pupuk
nitrogen. Amonia juga digunakan untuk memproduksi urea (NH2CONH2),
yang juga digunakan sebagai pupuk dalam industri plastik, dan dalam industri
peternakan sebagai suplemen makanan ternak. Amonia sering merupakan senyawa
pertama untuk banyak senyawa nitrogen.
Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hydrogen
ditemukan oleh Ilmuwan Fritz Haber (1908), seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan
proses industri pembuatan amonia untuk produksi secara besar-besaran ditemukan
oleh Carl Bosch, seorang insinyur kimia juga dari Jerman. Persamaan termokimia
reaksi sintesis amonia adalah :
N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g) ∆H = -92,22
Kj Pada 25oC : Kp = 6,2×105
Fritz Haber, ilmuwan terkenal di balik pesatnya
industri amonia. Fritz Haber adalah orang pertama yang berhasil memfiksasi
amonia di laboratorium. Bersama rekannya Carl Bosch, seorang ahli teknik kimia,
mereka mendesain industri amonia yang dapat memproduksi amonia dalam jumlah
besar. Atas kontribusi yang besar dalam bidang sintesis amonia, Fritz Haber
dianugrahi hadiah Nobel kimia pada tahun 1918.
Ini Bapak Fritz Haber
Ini Temannya, Bapak Carl Bosch
Pada awal pengembangan industri amonia, Fritz Haber kerjasama dengan Carl Bosch mendesain suatu pabrik amonia untuk memproduksi amonia untuk skala besar. Carl Bosch menyarankan Fritz Haber agar tidak menggunakan
suhu reaksi yang terlalu rendah. Jika suhu reaksi terlalu rendah
maka reaksi akan berjalan dengan lambat dan tidak efisien
di industri kimia. Bosch juga mengusulkan untuk menggunakan tekanan yang
tidak terlalu tinggi. Tekanan yang terlalu tinggi dapat meningkatkan resiko
kecelakaan akibat ledakan dan meningkatkan biaya konstruksi pabrik. Karena itu
Bosch berusaha merancang pabrik yang dapat memproduksi amonia dengan tekanan 10
sampai 100 Mpa dan suhu 100-500oC. Setelah lima tahun bekerja sama,
mereka berhasil membuat desain industri amonia yang diserahkan kepada
perusahaan BASF. Sayangnya pembuatan industri amonia itu bertepatan dengan
dimulainya Perang Dunia I. Di bawah tekanan dan blokade pihak sekutu, suplai
Natrium Nitrat dari Chili terhenti. Akhirnya industri amonia Jerman lebih
diarahkan untuk memproduksi bahan peledak daripada pupuk buatan. Tanpa industri
amonia Haber-bosch, pasukan Jerman dan Austro-Hungaria pastilah sudah menyerah
di awal 1918 karena kehabisan bahan peledak.
Sifat
Fisis Utama Amonia :
·
Rumus
molekul : NH3
·
Berat
molekul : 17.03 g/mol
·
Temperatur
kritis : 132.40 °C
·
Tekanan
kritis : 111.3 atm
·
Titik
didih : 33.15 °C
·
Titik
leleh : -77.7 °C
·
Spesific
gravity pada acuan udara : 0.5971
·
Kelarutan
dalam air dingin (0 °C) : 89.9/100
·
Kelarutan
dalam air panas (100 °C) : 7.4/100
·
Viskositas
(25 °C) : 13.35 Cp
Sifat Kimia Utama Amonia :
- · Reaksi
amonisasi - ·
Missal
pada senyawa halogen - ·
NH3
+ HX à NH4+ + X- - ·
Amonia
mengalami disosiasi mulai pertama kali pada 400-500 C, pada tekanan 1 atm - ·
Oksidasi
pada suhu yang tinggi dari NH3 akan menghasilkan N2
+ H2O - ·
2NH3
+ 2 KMnO4 à 2KOH + MnO2 + 2H2O
+ N2