Proses Saponifikasi Kelapa Sawit












Uraian Materi






Sabun adalah hasil dari suatu reaksi penyabunan yang melibatkan
minyak atau
 asam lemak dengan larutan 





alakali, NaOH atau KOH, yang didihkan.



Bahan – Bahan untuk Pembuatan Sabun







Pada dasarnya semua
minyak atau asam lemak bebas dapat diubah menjadi sabun, namaun ada beberapa
hal yang dapat dipertimbangkan agar bahan tersebut dapat digunakan sebagai
bahan baku antara lain ketersediaan bahan baku dalam jumlah besar dan harga
yang murah.





Minyak yang dapat digunakan dalam industri sabun antara lain :




  • Minyak Kelapa Sawit

  • Minyak Kelapa 

  • Minyak Kacang tanah, dll. 







Akan tetapi di
Indonesia sebagian besar industri sabun menggunakan Asam lemak bebas dari hasil
samping industri fraksinasi minyak kelapa sawit dan dari minyak kelapa sawit
dalam bentuk CPO maupun CPKO.







Proses Pembuatan Sabun




Pada awalnya teknik pembuatan sabun dengan cara melelehkan lemak
sapi atau lemak lainnya yang dipanaskan dengan lindi (Natrium Hidroksida) dan
karenanya maka terhidrolisis menjadi gliserol dan sabun yang berupa garam
natrium dari asam lemak. Dahulu ditambahkan abu kayu ( yang mengandung basa
seperti Kalium Karbonat) sebagai pengganti lindi (lye = larutan alkali).







Untuk
tahap industri pembuatan sabun memiliki beberapa tahapan yaitu :





1. Saponifikasi




Cara pembuatan sabun adalah dengan pencampuran antara minyak atau
lemak dengan larutan NaOH yang didihkan didalam ketel dengan menggunakan steam terbuka.
Temperatur dari minyak 40 – 45
0C, sementara larutan NaOH digunakan
pada temperatur biasa. Saat minyak dan larutan NaOH dimasukkan dalam suatu
reaktor , steam dibiarkan mengalir. Pada awalnya saponifikasi berjalan lambat
namun ditengah – tengah waktu reaksi mulai meningkat dengan cepat. Namun lama
kelamaan akan melambat seiring dengan berkurangnya jumlah dari munyak sebagai
bahan baku utama. Jumlah dari aliran NaOH diatur selama operasi pendidihan
sehingga sisa dari proses saponifikasi hanya sedikit dan itu menunjukkan proses
telah sempurna berlangsung. Selama saponifikasi larutan alkali yang mengandung
glyserol dalam jumlah sedikit dicuci dengan cara mengalirkannya kedalam ketel
untuk menyediakan air bagi bagi hidrasi sabundan untuk mempertahankan keadaan
cair dari sabun serta memastikan kesetimbangan dari elektrolit. 





2. Pencucian 




Tujuan dari pencucian 
adalah :




  1. Untuk memindahkan
    impurities yang terdapat dalam sabun.

  2. Untuk merecovery
    glyserol yang terdapat dalam sabun. 







Ada beberapa teknik yang digunakan dalam pencucian antara lain :




  1. Pencucian lurus pada
    sabun didalam panci menggunakan larutan asin. 

  2. Pencucian arus berlawanan
    menggunakan beberapa panci.

  3. Pencucian arus
    berlawanan menggunakan panci tunggal yang terpisah. 

  4. Pencucian arus berlawanan
    dalam menara vertikal.








3. Fitting




Selama pencucian,
glyserol direcovery dari sabun. Pada saat yang sama impurities lain seperti
warna, suspended, dan pengotor – pengotor lainnya juga dihilangkan. Hasil yang
berupa sabun, bagaimanapun juga tidak dapat langsung digunakan untuk 
mencuci karena belum memenuhi
spesifikasi yang ditetapkan. Hal ini dikarenakan
sabun
masih berbentuk kasar, kandungan lemak yang sedikit, dan kandungan larutan
garam. Ada beberapa impurities yang masih terkandung atau tidak terpisahkan
dalam proses pencucian. 





Oleh karena itu perlu dilakukan Fitting pada sabun
dengan tujuan:




  • Untuk menunjukkan warna dari sabun

  • Untuk memindahkan
    alkali berlebih dari dadih basah menuju ke unit pencucian.

  • Mengkondisikan dan
    memindahkan udara dari dadih.

  • Untuk mengatur alkali bebas dan klorida dari sabun. 







Fitting umumnya dilakukan dengan dua tahap. Sabun didihkan dan
ditambahkan air asin untuk membuat sabun lebih halus dari sebelumnya, setelah
memastikan bahwa konsentrasi alkali sekitar 0,2 % sebagai
Na2O kemudian didiamkan
selama 2 jam agar terpisah. Selanjutnya pada tahap kedua memindahkan impurities
sisa seperti warna, logam, dan untuk memproduksi sabun yang sudah bagus yang
memiliki ratio yang spesifik antara alkali dengan kloridanya.



























Share this

Related Posts

close