Mengetahui Minyak Mentah, Solar , Bensin dan Minyak Tanah












Minyak
Mentah atau Crude oil
adalah cairan
gelap, lengket, dan dapat dibakar untuk menghasilkan energi. Bersama dengan
natural gas, crude oil merupakan
sumber bahan bakar yang sangat di perlukan bagi umat manusia.

Crude Oil ialah
campuran dari pelbagai jenis
hydrocarbon.
Hydrocarbon ini tersusun kebanyakan
oleh
carbon dan hydrogen, dan beberapa oxygen
dan sulfur. Terdapat komponen ringan, sedang, serta berat di
crude oil. Hydrocarbon yang paling ialah berbentuk gas pada suhu kamar.
Molekul
hydrocarbon terbesar adalah
berbentuk cair, dan beberapa berbentuk padat/solid. Keseluruhan kompleks
crude oil disebut sebagai mixtures of hydrocarbon. (Juanda. A,
2011).






Minyak bumi
atau bahan bakar fosil
merupakan
kebutuhan yang sangat penting bagi
kehidupan, khususnya untuk manusia, minyak bumi
juga memberikan pengaruh yang sangat penting bagi perkembangan dunia contohnya
didalam kehidupan sehari-hari hampir sebagian besar kita temui  produk-produk yang banyak menggunakan minyak
bumi.
Minyak
mentah (crude oil) merupakan komponen
senyawa hidrokarbon yang terbentuk
dari fosil, lalu mengalami pengendapan juga mengalami pemanasan
serta mengalami
sedimentasi di dalam Planet bumi. Hidrokarbon ialah golongan senyawa karbon yang paling
sederhana. Hidrokarbon hanya terdiri dari dua unsur karbon (C) dan
hydrogen (H). Walau hanya terdiri dari
dua jenis unsur hidrokarbon adalah suatu senyawa kelompok yang besar. (Puspasari.
R, 2012)





Untuk dapat digunakan sebagai bahan bakar maka hasil
destilasi
crude oil dapat dikelompokkan
menjadi beberapa fraksi dengan urutan sederhana sebagai berikut : 





1. Gas memiliki rentang rantai karbon C1 sampai C5
dan titik didih 0
oC sampai 50oC.  


2. Gasoline
(Bensin) mempunyai panjang rantai karbon C6 sampai C11 dan titik didih 50oC
sampai 180oC. 3. 
Kerosene (Minyak
Tanah) mempunyai panjang rantai karbon C12 sampai C14 dan titik didih 180oC
sampai 250oC. 


4. Solar mempunyai panjang rantai karbon C15
sampai C17 dan titik didih 250
oC sampai 300oC. 5. Minyak Pelumas mempunyai panjang rantai karbon C18
sampai C20 dan titik didih 300
oC sampai 350oC. 


6. Lilin mempunyai panjang rantai karbon C20 ke
atas dan titik didih diatas 350
oC.  


7. Minyak Berat mempunyai panjang rantai karbon
C31 sampai C40 dan titik didih di atas 350
oC. 


8. Residu mempunyai rentang rantai karbon C40 dan
50
oC. Titik didih di atas 350oC.





Bensin (Gasoline)


Bensin ialah salah satu jenis
bahan bakar minyak
untuk
kendaraan bermotor
roda dua, tiga, dan empat. Secara sederhana, bensin tersusun dari
hidrokarbon
rantai lurus, mulai dari molekul C7 (
heptana)
sampai dengan molekul C11. Bensin terbuat dari molekul yang hanya
terdiri dari
hidrogen
dan
karbon
yang terikat antara satu dengan yang lainnya sehingga membentuk rantai.
Bensin terbuat dari minyak mentah, cairannya berwarna hitam yang
dipompa dari perut bumi dan disebut dengan
petroleum. Cairan ini
mengandung hidrokarbon; atom-atom karbon di dalam minyak mentah ini berhubungan
1 dengan yang lainnya dengan membentuk rantai yang mempunyai
  panjang berbeda. (Graha. G, 2015)





Kementrian
Energi dan Sumber Daya Alam Mineral Energi Republik Indonesia, Direktorat
Jendral Minyak dan Gas Bumi telah mengeluarkan standar mutu (spesifikasi) bahan
bakar minyak jenis bensin dan menyebutkan bahwa nilai Sg standar untuk bensin
(gasoline) min. sebesar 0,7156 dan max.0,7707.





Kerosene (Minyak Tanah)


Minyak tanah adalah cairan
hidrokarbon
yang tak berwarna dan mudah terbakar. Dia diperoleh dengan cara
distilasi
fraksional
dari petroleum
pada suhu 150 °C dan 275 °C mempunyai (rantai karbon
C12
sampai
C15).
Sebuah bentuk dari minyak tanah dikenal sebagai
RP-1
dibakar dengan
oksigen cair sebagai bahan bakar
roket. Nama kerosene berasal dari
bahasa
Yunani
yaitu keros. Biasanya, minyak tanah
didistilasi langsung dari minyak mentah dan memerlukan perawatan khusus, dalam
sebuah unit
Merox
atau
hidrotreater,
untuk mengurangi kadar
belerang
serta karatannya
. Minyak tanah dapat juga diproduksi oleh hidrocracker,
yang digunakan untuk memperbaiki kualitas bagian dari minyak mentah yang akan baik
sebagai
bahan bakar minyak.
Penggunaanya sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di
negara
berkembang
, setelah melalui proses penyulingan seperlunya dan
masih tidak murni dan bahkan memilki pengotor. (Lusty. Y, 2011).





Departemen
Pertambangan dan Energi, Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi telah
mengeluarkan standar mutu (spesifikasi) bahan bakar minyak tanah dan
menyebutkan bahwa nilai Sg standar untuk minyak tanah (
kerosene) max.0,835.





Solar


Solar
adalah hasil dari pemanasan minyak bumi antara 250-340°C, dan merupakan bahan
bakar mesin diesel. Solar tidak bisa menguap pada temperature tersebut dan
bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke bagian atas untuk diolah kembali.
Umumnya, solar mengandung belerang dengan kadar yang cukup tinggi. Kualitas
minyak solar dinyatakan dengan bilangan setana. Angka setan adalah tolak ukur
kemudahan menyala atau terbakarnya suatu bahan bakar di dalam mesin diesel.
Saat ini, Pertamina telah memproduksi bahan bakar solar yang ramah lingkungan
dengan nama merek dagang Pertamina DEX© (
Diesel
Environment Extra
). (Fery. H, 2013)





Departemen Pertambangan dan Energi, Direktorat
Jendral Minyak dan Gas Bumi telah mengeluarkan standar mutu (spesifikasi) bahan
bakar minyak jenis solar dan menyebutkan bahwa nilai Sg standar untuk minyak
solar min. 0,820 dan max.0,870.






Share this

Related Posts

close