Kapal Tempur Pesanan Philipina Tiba di Philipina , Buatan Indonesia










Perjalanan pengiriman
kapal perang Strategic Sealift Vessel (SSV) kedua buatan PT PAL Indonesia untuk
Philipina, dikawal ketat saat melintasi area rawan pembajakan, tepatnya di perairan
perbatasan Indonesia dengan Philipina, di sekitar Selat Makasar menuju Laut
Celebes.





Pimpinan Proyek SSV-2, Adenandra, Senin 08/05/2017 dalam
perjalanan menuju Manila mengatakan pengawalan dilakukan karena wilayah
perbatasan Indonesia-Filipina dianggap masih belum aman, akibat adanya kelompok
separatis Abu Sayyaf.





“Sama seperti ekspor pertama yang juga dikawal TNI AL saat berada
di teritorial NKRI, kemudian saat melintasi kawasan Filipina ekpor kapal perang
dikawal oleh Angkatan Laut Filipina,” kata Adenandra yang ditemui saat kapal
akan tiba di Pelabuhan Manila. 





Ia mengaku tidak ingin mengambil risiko dalam perjalanan kedua
kapal perang yang telah diberi nama BRP Davao Del Sur (LD-602) saat melintasi
perbatasan, sehingga PT PAL Indonesia melakukan koordinasi dengan jajaran TNI
AL untuk mendapatkan pengawalan tersebut.





Salah satu penumpang yang juga berperan sebagai perawat di kapal,
Idris mengaku merasa tenang dengan adanya pengawalan dari satuan angkatan laut
kedua negara, sebab sempat khawatir ketika melintas batas kedua negara.





“Khawatir juga mas, karena adanya pemberitaan mengenai
penyanderaan atau pembajakan penumpang kapal saat melintasi wilayah perbatasan
Indonesia-Filipina,” katanya.





Pengawalan TNI AL dilakukan oleh KRI Sidat dengan membuntuti,
kemudian berjalan berdampingan di sisi kanan dan kiri kapal ketika memasuki
perbatasan, dan pengawalan Angkatan Laut Filipina dilakukan kapal perang Ramon
Alcaraz ditambah sebuah helikopter ketika memasuki perairan Tawi-tawi.





Ekspor kapal perang kedua yang mempunyai daya tampung kendaraan
tempur, mobil, dan tank ini juga mendapat pengawalan ketat TNI Angkatan Laut
yaitu KRI Ajag ketika berada di Perbatasan Laut Jawa-Selat Makasar.





Sebelumnya, perjalanan eskpor kedua dilepas langsung Menteri
Pertahanan Ryamizard Ryacudu pada Selasa (4/5) di Dermaga Semarang, Ujung
Surabaya, Jawa Timur.





Perjalanan kapal dinahkodai Kapten Munif dan membawa 112 awak/
krew dari PT PAL Indonesia, 22 Anak Buah Kapal (ABK), lima petugas katering dan
115 krew dari Angkatan Laut Philipina.





Kapal Perang SSV-2 Davao del Sur (LD-602) Buatan Indonesia Tiba di
Filipina





Kapal perang ekspor “Strategic Sealift Vessel” (SSV) jenis
“Landing Platform Dock” (LPD) buatan PT PAL Indonesia tiba di Pelabuhan Manila,
atau negara pemesan Filipina pada Senin (8/5) pukul 11.00 waktu setempat.





Kepala perjalanan ekspor
kedua yang juga bertugas sebagai General Manager Divisi Kapal Niaga PT PAL
Indonesia Satriyo Bintoro, Senin di Manila mengaku bersyukur atas ketibaan
kapal ekspor kedua di Pelabuhan Manila, Philipina, dan serta hal ini membuktikan
produk Indonesia bias bersaing dengan galangan Internasional lainnya mengenai
ketepatan waktu.





“Alhamdulillah selama perjalanan tidak ada kendala berarti, dan
tiba dengan selamat di Pelabuhan Manila,” kata Bintoro yang ditemui di atas
kapal.





Bintoro mengatakan tidak ada kendala berarti selama perjalanan,
dan keberhasilan ekspor kedua ini karena adanya kerja sama semua tim PT PAL
Indonesia serta krew kapal.





Sementara Pimpinan Proyek SSV-2, Adenandra mengatakan kinerja
mesin dan beberapa kecanggihan kapal perang telah diuji selama perjalanan, dan
berjalan baik.
“Kami selama perjalanan dari Surabaya ke Manila menggunakan
kecepatan antara 14 knot hingga 15 knot, dan telah menguji beberapa teknologi,
seperti balasting kapal,” katanya.





Ia berharap, tidak ada kendala di dalam teknologi atau mesin  selama perjalanan menuju Negara pemesan,Agar Philipina
bias
 memberikan apresiasi dan kembali
memesan lagi kapal ke galangan nasional Indonesia. 
Sebelumnya, kapal secara seremonial dilepas pada Selasa (2/5) oleh
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacud di Dermaga Semarang, Ujung Surabaya, dan
mulai diberangkatkan atau melakukan perjalanan antarnegara pada Rabu (3/5)
pukul 09.00 WIB pagi.





Kapal menempuh waktu perjalanan selama lima hari dengan melintas
Laut Jawa, Selat Makasar hingga memasuki perbatasan Indonesia-Filipina atau
Laut Celebes. 
Kapal juga sempat berhenti untuk melakukan beberapa pengujian
kecanggihan kapal, seperti keseimbangan atau balasting di dekat Pulau
Karangjamuang. 
Kapal yang membawa sejumlah awak kapal yaitu, 112 krew dari PT PAL
Indonesia, 22 Anak Buah Kapal (ABK), lima petugas katering dan 115 krew dari
Angkatan Laut Filipina itu juga sempat mencoba melakukan beberapa manuver
kecepatan, dari batas kecepatan awal, yaitu 16 knots.








Share this

Related Posts

close