Berikut adalah penjelasan mengenai prosedur analisa penelitian Korosi (Karatan)
Preparasi Kupon (ASTM
G31-72, 2014)
1. Menyiapkan plat (kupon) yang akan digunakan.
2. Meratakan plat uji dengan
menggunakan kertas amplas dengan ukuran 1000 mesh hingga
permukaan plat benar-benar halus.
3. Memasukkan
baha kedalam wadah berisi oli untuk menghindari kontak langsung dengan udara yang dapat menyebabkan korosi.
4.
Mengambil baja yang ada dalam wadah berisi oli kemudian mencuci bersih dan dilap hingga kering.
5.
Membersihkan
plat dari kotoran yang menempel pada plat menggunakan HCLpekat.
6. Membilas plat menggunakan
air mengalir dan alcohol lalu mengeringkan dalam oven.
7. Memberi penomoran pada
masing-masing botol baik pada blanko maupun sampel uji.
8. Menimbang massa dari masing-masing plat menggunakan
neraca digital.
Prosedur Langkah Uji Rendam dengan
Inhibitor Molibdat
1. Membuat
larutan NaCl 3,5 % sebagai medium pada proses uji rendam.
2. Menyiapkan plat uji yang sudah
dipreparasi.
3. Mengaitkan benang yang telah terkait
dengan plat ditengah-tengah lidi.
4. Melakukan penomoran untuk masing-masing
wadah untuk memudahkan pengamatan.
5. Membuat larutan uji rendam sebagai
berikut:
a. Menambahkan 0.08, 0.1, 0.12, 0.14 gram
molibdat dan memasukkan ke dalam masing-masing wadah yang sudah
disiapkan dan sudah diisi dengan 1000 ml larutan uji rendam sesuai dengan kode
penomoran
b. Mengaduk larutan agar homogen.
Menenggelamkan plat yang telah dikaitkan dengan benang dan lidi ke dalam
masing-masing wadah yang berisi larutan uji rendam sesuai dengan kode penomoran.
6.
Memasukkan lidi ke bagian pada isi atas wadah yang sudah diberi lubang agar tidak bergerak
7. Mendiamkan plat terendam selama 14 hari.
8. Mengeluarkan plat dari
rendaman setelah waktu perendaman berakhir.
9.
Mencuci plat dengan air
hilang tanpa mengikis logam.
10. Merendam plat
uji dengan alcohol
dan mengeringkan plat
uji.
11. Menimbang massa
akhir setiap plat menggunakan neraca digital.
12. Analisa jenis
korosi menggunakan metode foto makro sebagai berikut:
a.
Mengeluarkan plat uji
dari dalam lingkungan uji setiap 2 hari sekali.
b.
Mengambil gambar plat
uji.
c.
Menghitung massa plat
yang hilang (weight loss).
d. Menghitung
laju korosi yang terjadi dengan standar ASTM G31-72 laju korosi sebagai berikut:
Keterangan
K
= Konstanta 534(mpy).
W
= berat yang hilang (mg).
D
= density (g/cm3).
A= luas permukaan yang terendam(in2).
T=
waktu pencelupan (jam).
13. Menghitung
effisiensi dari inhibitor.
Dengan standar ASTM G31-72 effisiensi
inhibitor sebagai berikut:
Keterangan:
IE
= Effisiensi Inhibitor(%).
R0 = laju korosi blanko (mpy).
Prosedur Langkah Uji Rendam dengan Inhibitor NaNO2
1. Membuat larutan NaCl
3,5 % sebagai medium pada proses uji rendam.
2. Menyiapkan plat uji
yang sudah dipreparasi.
3. Mengaitkan benang yang
telah terkait dengan plat ditengah-tengah lidi.
4.
Melakukan penomoran untuk masing-masing wadah untuk memudahkan pengamatan.
5. Membuat larutan uji
rendam sebagai berikut
a. Menambahkan 0.01, 0.02,
0.03, 0.06 gram dan memasukkan ke dalam masing-masing wadah yang
sudah disiapkan dan sudah diisi dengan 1000 ml larutan NaCl 3.5
b. Mengaduk larutan agar homogen.
6. Menenggelamkan plat yang telah dikaitkan dengan benang dan lidi ke
dalam masing-masing wadah yang
berisi larutan uji rendam sesuai dengan kode penomoran.
7. Memasukkan lidi ke bagian pada sisi atas wadah yang sudah diberi
lubang agar tidak bergerak.
8. Mendiamkan plat
terendam selama 14 hari.
9. Mengeluarkan plat dari
rendaman setelah waktu perendaman berakhir.
10. Mencuci plat dengan air mengalir, mengeringkan,
dan membersihkan karat dengan amplas hingga semua
karat hilang tanpa mengikis logam.
11. Merendam
plat uji dengan aseton dan mengeringkan plat uji.
12. Menimbang
massa akhir setiap plat menggunakan neraca digital.
13. Analisa
jenis korosi menggunakan metode foto makro sebagai berikut:
a. Mengeluarkan plat uji dari dalam lingkungan uji
setiap 2 hari sekali
b. Mengambil gambar plat uji.
14. Menghitung
massa plat yang hilang (weight loss).
15. Menghitung laju korosi yang terjadi dengan standar
ASTGM G31-72 laju korosi
sebagai berikut:
(Sama dengan rumus prosedur paling atas)
16. Menghitung
effisiensi dari inhibitor.
(Sama dengan rumus prosedur paling atas)
Prosedur Langkah Uji Rendam dengan Inhibitor
Campuran (NaNO2
dan Molibdat)
1. Membuat larutan NaCl 3,5 % sebagai medium pada
proses uji rendam.
2. Menyiapkan plat uji yang sudah dipreparasi.
3. Mengaitkan benang yang telah terkait dengan plat
ditengah-tengah lidi.
4. Melakukan penomoran untuk
masing-masing wadah untuk memudahkan pengamatan.
5. Membuat larutan uji rendam sebagai berikut:
a. Menambahkan NaNO2
dan Molibdat sebagai inhibitor blending
dengan konsentrasi yang sudah
ditetapkan (diambil data terbaik dari hasil pada masing-masing inhibitor
dalam proses uji sebelumnya).
b. Mengaduk larutan agar homogen
6. Menenggelamkan plat yang
telah dikaitkan dengan benang dan lidi ke dalam masing-masing wadah yang
berisi larutan uji rendam sesuai dengan kode penomoran.
7. Memasukkan lidi ke bagian pada
sisi atas wadah yang sudah dibuat lubang agar tidak bergerak.
8. Mendiamkan plat terendam selama 14 hari.
9. Mengeluarkan plat dari rendaman setelah waktu
perendaman berakhir.
10. Mencuci plat
dengan air mengalir, mengeringkan, dan membersihkan karat dengan amplas hingga semua
karat hilang tanpa mengikis logam.
11. Merendam plat
uji dengan aseton dan mengeringkan plat uji.
12. Menimbang massa
akhir setiap plat menggunakan neraca digital.
13. Analisa jenis
korosi menggunakan metode foto makro sebagai berikut:
a. Mengeluarkan plat uji dari dalam lingkungan uji
setiap 2 hari sekali.
b. Mengambil gambar plat uji.
14. Menghitung massa
plat yang hilang (weight loss).
15. Menghitung laju
korosi yang terjadi dengan standar ASTM G31-72 laju sebagai berikut :
(Sama dengan rumus prosedur paling atas)
16. Menghitung effisiensi dari inhibitor.
(Sama dengan rumus prosedur paling atas)
Related Posts
- Penjelasan apa itu Baja (Steel) dan JenisnyaBaja Baja adalah logam perpaduanantara Karbon (C) dan besi (Fe), besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagaiunsur paduan utamanya. Kandungan kar ...
- Mengetahui Sifat Kimia Lemak dan MinyakSifatKimia dari lemak atau minyak antara lain :1. HidrolisaDalam reaksi hidrolisa minyak ataulemak akan dirubah menjadi asam lemak bebas dan gli ...
- Faktor-faktor dan Penyebab Korosi (Karatan)Pasti sering dong melihat Logam-logam macam paku teutama yang warnanya jadi cokelat begitu , nah itu yang dinamakan Korosi (Karatan) , mau tau apa sa ...
- Proses Refinery Minyak Kelapa Sawit Uraian MateriMinyak kelapa sawit banyak mengandung impurits - impuritis sepertiyang telah dijelaskan pada modul III. Impuritis ini harus dihilangkan ...
- Mengetahui Apa itu Senyawa Etanol (Alkohol)Etanol,disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja,adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak ber ...
- Proses Pengolahan Inti Sawit di IndustriSetelah sebelumnya membahas mengenai Pengolahan Minyak Kelapa Sawit pada Industri, sekarang ane akan membahas mengenai Proses Pengolahan Inti Sa ...