Analisa Foto Mikro dan Makro di uji Karatan












Salah satu pengujian penelitian laju korosi adalah Analisa Foto Mikro dan Makro, mau tau penjelasan mengenai uji foto ini , yuk baca disini . 






Analisa Foto Makro


Pada Gambar 1 (satu) yang terdapat dalam halaman lampiran  adalah foto makro dari baja API 5L X65 yang
direndam dengan larutan NaCl 3,5% tanpa penambahan
  inhibitor. Setelah dilakukan perendaman selama
14 hari permukaan
  baja menunjukkan
beberapa perubahan, yang artinya permukaan baja sudah terkena korosi. Dari
gambar terlihat proses korosi terjadi setiap harinya dan merata karena
lapisan
  korosi menutupi seluruh
permukaan baja. Hal ini dikarenakan tidak adanya lapisan atau pelindungan baja
dari larutan NaCl 3,5%. Dan pada pengamatan setiap harinya juga terdapat
endapan berwarna coklat kemerahan dibagian bawah media pengujian. Endapan ini
merupakan lapisan baja yang terikikis karena reaksi korosi dengan larutan NaCl
3,5%. Dilihat dari gambar 1 permukaan baja yang mengalami korosi dapat
ditunjukkan dari warna coklat kemerahan diseluruh permukaan baja dan terdapat
lubang-lubang pada bagian permukaan. Hal ini dapat dikatakan bahwa baja
tersebut mengalami jenis
pitting
corrosion
atau korosi sumuran. 





Kemudian analisa foto
makro dilakukan pada baja API 5L X65 dengan penambahan inhibitor
NaNO2. Hasil
analisa foto makro baja penambahan inhibitor
NaNO2 dengan
perendaman didalam larutan NaCl 3,5% selama 14 
hari.





Sama seperti perlakuan
pengujian untuk baja tanpa pemberian 
inhibitor, foto makro  dilakukan
3,6,9,12 dan 14 hari. Pada setiap pengamatan baja mengalami perubahan warna
hitam dan semakin merata pada bagian permukaan baja. Gambar tersebut
menunjukkan tidak terlihatnya  proses
korosi yang terjadi pada permukaan . Perubahan warna menjadi hitam merupakan
lapisan tipis dari inhibitor
Ammonium Hepta Molibdat yang menempel pada baja.
lapisan tipis ini berperan sebagai pelindung permukaan baja dari serangan
korosi.





Kemudian
foto makro yang dilakukan pada percobaan perendaman baja API 5L X65 dalam
larutan NaCl 3,5% dengan penambahan inhibitor Amonium Hepta Molibdat. Dimana
senyawa molibdat dan amoniak merupakan inhibitor yang melindungi permukaan baja
dengan pelapisan yang bertindak mengurangi proses korosi .





Dilhat dari
gambar 3 baja di lapisi dengan lapisan inhibitor ammonium hepta molibdat yang
sebagai pelindungnya. Semakin hari sampai 14 hari lapisan tersebut akan semakin
bertambah atau semakin menebal dan merekat pada permukaan baja, dan tidak
terlihat jelas pertumbuhan korosinya. Tetapi setelah selesai perendaman korosi
akan terlihat saat baja telah dicuci. Pada baja terlihat terdapat bintik-bintik
hitam kecil seperti lubangan pada permukaan baja. Jenis korosi yang terjadi
pada baja ini adalah korosi sumuran (
pitting
corrosion
).





Selanjutnya
untuk  Baja API 5L X65 dengan penambahan
inhibitor blending yang merupakan campuran konsentrasi terbaik dari inhibitor
NaNO2 dan inhibitor amonium hepta molibdat.. Hal ini terbukti
bahwa inhibitor blending dapat meningkatkan nilai effisiensi pada baja API 5L
X65. Jika dilihat dari laju pertumbuhan korosi yang terjadi dapat dihambat
secara maksimal.





Terlihat
pada gambar 4 inhibitor blending juga membentuk lapisan pada permukaan baja
untuk melindungi dari serangan korosi, yang ditandai dengan berubahnya warna
baja tersebut menjadi warna hitam pekat. Dan lama kelamaan akan terlihat
pertumbuhan korosi yang ditandai dengan adanya sedikit coklat kemerahan.





Analisa Foto Mikro


Setelah melakukan analisa foto makro maka untuk lebih meyakinkan atau memperkuat
hasil analisa maka dilakukan analisa foto mikro. Pengamatan struktur mikro
sangat penting dilakukan dapat mengamati suatu struktur mikro dari permukaan
baja pada setiap konsentrasi dengan alat SEM (Scanning Electron
Microscope
).


Foto Mikro Baja
API 5L X65 dengan Perbesaran 1000X




Sebelum di Uji Rendam 





































Blanko Tanpa Inhibitor





































Inhibitor NaNO2











































Inhibitor Blending














































Dari hasil pengamatan dari struktur mikro yang dilakukan dengan
perendaman selama 14 hari dengan perbesaran 1000x. Dari gambar (a), (b), (c),
(d) dan (e) terdapat bagian yang berwarna putih. Hal ini menandakan bahwa yang
berwarna putih merupakan besi atau baja yang tidak terjadi korosi. Dapat
dilihat pada gambar (a) merupakan hasil foto mikro baja yang sebelum direndam
dengan inhibitor. Baja sebelum penambahan inhibitor ini akan dijadikan sebagai
perbandingan untuk baja yang diberikan inhibitor maupun dengan blending. Pada
gambar (a) terlihat bahwa adanya garis-garis halus berwarna putih dan relatif
tipis yang merupakan pengamplasan permukaan pada saat sebelum pengujian.
Terlihat juga bahwa permukaannya masih rata, bersih dan belum ada lubang-lubang
yang akan menimbulkan dampak akan terjadinya cacat lubang (pitting corrosion).
Hal ini berarti baja belum menunjukan terjadinya reaksi korosi. Pada gambar (b)
merupakan hasil analisa foto mikro blanko yang direndam didalam larutan NaCl
3,5% tanpa penambahan inhibitor. gambar (b) menunjukkan bahwa baja mengalami
proses korosi yang ditandai dengan bagian baja yang tidak halus atau tidak
merata pada permukaan baja dan banyak terdapat pori-pori. Kemudian dapat
dilihat juga  dari warna hasil analisa
foto mikro dimana terdapat warna putih dan hitam. Bagian yang berwarna putih
bisa menandakan reaksi korosi yang sedikit dan ada kemungkinan terjadi korosi
sangat kecil. Untuk gambar (c) yaitu gambar hasil analisa foto mikro baja API
5L X65 dengan inhibitor
NaNO2 pada konsentrasi terbaik 0.07%. Dari gambar (c) dapat
dilihat permukaan baja tidak halus dan merata seperti gambar (a) dan terdapat pula
poro-pori hitam pada baja tersebut. Apabila dibandingkan dengan gambar (a) maka
dapat dikatakan bahwa gambar (c) mengalami sedikit proses korosi. Sedangkan
untuk gambar (d) yaitu hasil analisa foto mikro dengan sampel baja yang telah
direndam NaCl 3,5% dengan penambahan 
inhibitor Amonium Hepta Molibdat pada konsentrasi terbaiknya yaitu
0,12%. Sama seperti gambar (c), gambar (d) terjadi sedikit proses korosi  dengan ditandai permukaan yang tidak merata
dan terdapat pori-pori hitam pada permukaan baja. untuk gambar (e) merupakan
hasil analisa foto mikro baja blending. Pada gambar ini terjadi perbedaan dari
gambar yang lainnya dimana gambar (e) terlihat sedikit pori-pori hitam yang
terbentuk dan permukaan baja yang putih dan halus. Hal ini dapat dikatakan baja
tersebut mengalami lebih sedikit terjadi proses korosi dibanding gambar (b),
(c), dan (d). Apabila gambar (c), (d) dan (e) dibandingkan dengan gambar (b)
maka terlihat perbedaan , dimana gambar (b) lebih banyak mengalami proses
korosi dibanding yang lainnya.





Share this

Related Posts

close