Penjelasan Korosi (Karatan) Dan Reaksinya










Korosi (berkarat) adalah proses perubahan sifat bahan akibat pengaruh atau reaksinya dengan
lingkungan sekitarnya. Korosi dapat terjadi dimana saja dan bahan apa saja,
hampir tidak ada benda padat yang tidak dapat terkorosi atau kebal terhadap
serangan korosi (Widharto, 2001).


Sedangkan penghancuran logam dengan selain cara mekanis didefinisikan
sebagai kegagalan korosif dan merupakan hasil dari serangan yang merusak dengan
reaksi kimia atau elektrokimia dengan lingkungannya
(Dalimunte, 2004).
Dampak dari korosi merupakan penurunan daya guna atau sifat kearah yang
lebih rendah atau dapat dikatakan kemampuan 
dari peralatan yang terbuat dari komponen logam akan berkurang.
Peristiwa korosi tidak timbul dengan sendirinya, melainkan terdapat
faktor-faktor yang menyebabakan korosi semakin mungkin terjadi.





Menurut (Widharto, 2001), hingga kini dikenal sebanyak 105
jenis elemen yang 80 diantaranya berupa bahan logam. Setiap jenis logam
tersebut tidak ada yang kebal terhadap semua jenis korosi. Secara umum penyebab
korosi ada dua, yaitu korosi kimia dan korosi elektrolit. Logam mengalami
korosi karena proses kimia sederhana antara oksigen yang terdapat pada atmosfer
dapat bergabung dengan logam membentuk lapisan oksida pada permukaannya, ketika
lapisan ini terlepas akan menimbulkan korosi lanjutan sehingga logam akan
mengalami pengurangan massa akibat lapisan oksida awalnya yang telah runtuh
menghasilkan produk korosi. Proses korosi ini akan terjadi semakin cepat.
Korosi elektrolit merupakan korosi kimia yang jauh lebih kompleks. Pada saat
mencelupkan plat seng dan tembaga dalam larutan asam sulfat kemudian
mengalirkan arus listrik menyebabkan seng yang merupakan anodik akan lebih
cepat terkorosi dibandingkan bila seng dibiarkan sendiri berada dalam larutan. Peristiwa
korosi terjadi akibat adanya reaksi kimia dan elektrokimia. Namun, untuk

terjadinya peristiwa korosi terdapat beberapa elemen
utama yang harus dipenuhi agar reaksi
tersebut dapat berlangsung. Elemen-elemen utama
tersebut adalah sebagai berikut
(Fontana. Mars. G, 1986).





1. Material


Dalam
suatu peristiwa korosi, suatu material akan bersifat sebagai anoda. Anoda
adalah suatu bagian dari suatu reaksi yang akan mengalami oksidasi. Akibat
reaksi oksidasi, suatu logam akan kehilangan elektron, dan senyawa logam
tersebut ion berubah menjadi ion-ion bebas.





2.  Lingkungan


Dalam
suatu peristiwa korosi, suatu lingkungan akan bersifat sebagai katoda.

Katoda adalah suatu bagian dari rekasi yang akan mengalami reduksi. Akibat
reaksi reduksi, lingkungan yang bersifat katoda akan membutuhkan elekron yang
akan diambil dari anoda. Beberapa lingkungan yang dapat bersifat katoda adalah
Lingkungan air, atmosfer, gas, mineral acid, tanah, dan minyak.





3. Reaksi antara material
dan lingkungan


Adanya
reaksi antara suatu material dengan lingkungannya merupakan suatu persyaratan
yang sangat penting dalam terjadinya suatu peristiwa korosi. Reaksi korosi
hanya akan terjadi jika terdapat hubungan atau kontak langsung antara material
dan lingkungan. Akibat adanya hubungan tersebut, akan terjadi reaksi reduksi
dan oksidasi yang berlangsung secara spontan.





4.  Elektrolit




Untuk
mendukung suatu reaksi reduksi dan oksidasi dan melengkapi sirkuit elektrik,
antara anoda dan katoda harus dilengkapi dengan elektrolit. Elektrolit
menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang mampu menghantarkan
elektroequivalen force sehingga reaksi dapat berlangsung.





Reaksi korosi logam melibatkan dua
reaksi setengah sel, yaitu reaksi oksidasi pada anoda dan reaksi reduksi pada
katoda
(Trethewey et al, 1991).
Pada dasarnya, reaksi korosi merupakan kombinasi
reaksi anodik dan kotodik. Secara sederhana reaksi korosi dapat ditulis seperti
berikut ini.




 





 Reaksi anodic                   :
   Fe ----> Fe2+  + 2e                                      


 Reaksi
katodik                  :
   O2
+ H2O + 4e ---->
 4OH-                       


                                           O2
+ 4H+ + 4e ---->
 H2O                              


                                           2H+ 
+ 2e ----> 
 H2                                            


Karena dalam permukaan logam terdapat ion Fe2+
dan ion OH-, kedua ion ini akan bereaksi.


Fe2+
+ 2OH- ---->
  Fe(OH)2                                                                   


Fe(OH)2
+ O2 ----> 
 Fe(OH)3. H2Okarat                                                  







Berdasarkan reaksi tersebut, oksigen sangat berperan
dalam reaksi  katodik.



Share this

Related Posts

close