Yang Yuhuan, Wanita yang Meruntuhkan Dinasti Tang













China, sebuah negara yang tidak
pernah kehilangan daripada gadis-gadis yang cantik. Dari zaman purba, negara ini tidak
pernah lekang dengan kisah-kisah legenda tentang gadis-gadis cantik yang
membuat para jejaka menjadi gila. Dari seorang gadis yang membuat panglima
perang berhati singa bisa tunduk pada cinta, hingga kisah dua orang kembar yang
kecantikannya umpama 1000 bintang di langit yang membuat pertempuran paling
berdarah dalam sejarah sehinggalah ke seorang gundik, yang membuat seorang
Maharaja menyuruh anaknya menceraikan gundik itu hanya karena dia mau bersama
dengan gundik itu.







Pada ketika zaman Dinasti Tang,
dunia menyaksikan kemunculan seorang gadis cantik dalam sejarah yang kemudian
akan menjadi duri dalam daging kepada kejatuhan Dinasti Tang. Yang Yuhuan,
adalah pemilik nama seorang bidadari dunia yang sedang kita bicarakan, dan
bidadari yang telah membuat seorang raja menjadi gundah gulana karena cinta.
Pada usia 17 tahun, Yang Yuhuan telah dinikahi dengan anak Maharaja Tang ketika
itu, Maharaja Xuanzong. Namun, tidak sampai enam tahun perkawinan putera
Maharaja Xuanzong dengan Yang Yuhuan, kecantikan yang dimiliki oleh Yang Yuhuan
telah membuat hati lelaki Maharaja Xuanzong menjadi gundah-gulana ketika
kunjungan Maharaja Xuanzong di sebuah istana yang diduduki oleh Yang Yuhuan di
sebuah kaki gunung di China.







Maharaja mau memiliki si wanita
yang sudah dipunya orang itu, namun dia tidak dapat menahan cinta dan nafsunya.
Maka, dengan hati yang cekal tanpa mempedulikan mulut-mulut yang akan mengatainya,
maka si maharaja menyuruh puteranya menceraikan Yang Yuhuan. Mau atau tidak,
maka terpaksalah si anak patuh. Namun, Maharaja Xuanzong tahu apa yang akan
dilakukannya adalah sebuah larangan di dalam masyarakatnya. Mau mengalihkan
perhatian, maka maharaja menyuruh Yang Yuhuan menjadi biarawati agama Tao sebelum
akhirnya dia sendiri mengawini Yang Yuhuan.





Yang Yuhuan selepas mengawini
Maharaja Xuanzong, telah memiliki segalanya. Dia telah dihadiahkan rambut emas,
istana yang khusus untuk dirinya, serta berbagai gelaran yang menjadikan Yang
Yuhuan sebagai isteri Maharaja Xuanzong yang paling disayangi oleh maharaja. Bahkan
Maharaja pernah membuat sebuah lagu yang menyamakan Yang Yuhuan dengan sebiji
permata yang berkilauan.





Baginda sering menyanyi atau
memainkan alat musik ketika Yang Yuhuan menari. Puisi yang ditulis tentang Yang
Yuhuan juga sangat indah, hingga ke hari ini masih dibaca oleh kalangan rakyat.
Kabarnya, “meskipun dalam istana terhadap tiga ribu orang gadis yang cantik,
kasih sayang baginda terhadap tiga ribu orang gadis ini dicurahkan kepada
gundik ini seorang sahaja.” Dengan menggunakan kasih sayang baginda
terhadapnya, abang Yang Yuhuan, iaitu Yang Guozhong telah menjadi Perdana
Menteri dalam Dinasti Tang, mana kala tiga kakak perempuannya pun diberi
gelaran bangsawan.





Disebabkan terlalu asik dengan
kecantikan Yang Yuhuan, baginda tidak mempedulikan urusan negara. Maka kuasa
pemerintahan telah dipegang oleh Yang Guozhong dan Li Linfu. Kedua pegawai yang
berkhianat ini telah memperdaya baginda secara halus di samping membunuh semua
pegawai yang tidak patuh dengan arahan mereka. Pemerintahan Dinasti Tang
menjadi semakin buruk, hingga mengakibatkan krisis yang besar di dalam kalangan
masyarakat. Pada tahun 755, An Lushan, seorang Gubernur telah memberontak
dengan alasan untuk membunuh Perdana Menteri Yang Guozhong yang berkhianat itu.
Sebuah negara bernama Yan di bentuk oleh An Lushang,












Maharaja Xuanzong terpaksa membawa
Yang Yuhuan melarikan diri dari ibu kota negara. Ketika menuju ke arah Mawei
(di provinsi Shaanxi), pasukan tentara pengawal baginda tidak mau bergerak lagi.
Jednral pasukan tentara tersebut telah membunuh Perdana Menteri Yang Guozhong
dan bapaknya, dan dia menuntut supaya Yang Yuhuan dibunuh, barulah pasukannya
bersedia mengawal baginda dan menghapuskan pemberontak. Jendral itu tahu bahwa
yang menjadi duri dalam daging kepada kejatuhan kerajaan Tang ketika itu ialah
Yang Yuhuan. Kalau mereka mau melihat Dinasti Tang terus ada, maka gadis itu
harus mati.





Mau memastikan dinastinya dan
kerajaan Tang terus hidup, maka Yang Yuhuan terpaksa dibunuh oleh maharaja,
meski terdapat kisah lain mengatakan sebenarnya maharaja menghantar gadis
jelita itu ke Jepang untuk hidup aman di sana tanpa gangguan pemberontak.



Share this

Related Posts

close